Rabu, 27 Mei 2009

Tiga Pertanyaan...


Ada seorang pemuda yang lama sekolah dari luar negeri kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Ustadz yang akan membimbingnya tentang ilmu agama, siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan Ustadz tersebut. “Anda siapa? Dan apakah bisakah anda menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?” Pemuda bertanya. “Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan saudara.” Jawaban sang Ustadz. “Anda yakin? sedangkan Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.” Jawab sang Ustadz, “Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya” Pemuda : “Saya punya 3 pertanyaan;

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya 2. Apakah yang dimaksudkan dengan takdir? 3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api juga?, tentu tidak menyakitkan buat syaitan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?” Tiba-tiba Ustadz tersebut menampar pipi si Pemuda dengan kuat. Sambil menahan kesakitan pemuda berkata “Kenapa anda marah kepada saya?” Jawab Ustadz tadi, “Saya tidak marah… Tamparan itu adalah jawaban saya kepada 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya”. “Saya sungguh-sungguh tidak faham”, kata pemuda itu. Ustadz tadi bertanya “Bagaimana rasanya tamparan saya?”. “Tentu saja saya merasakan sakit”, jawab beliau. Ustadz bertanya ” Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?”. Pemuda itu mengangguk tanda percaya. Sang Ustadz bertanya lagi, “Tunjukan pada saya seperti apa wujud sakit itu!” “ Tidak bisa”, jawab pemuda. “Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.” Terang sang Ustadz. Sang Ustadz bertanya lagi, “Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?”. “Tidak” jawab pemuda. “Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?” “Tidak” jawab pemuda. “Itulah yang dinamakan Takdir” Terang Sang Ustadz. Sang Ustadz bertanya lagi, “Dibuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?”. “kulit”. Jawab pemuda. “Pipi anda diperbuat dari apa?” “ Kulit “ Jawab pemuda. “Bagaimana rasanya tamparan saya?”. “Sakit.” Jawab pemuda. “Walaupun Syaitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syaitan.” Terang Ustadz tadi.
Selengkapnya...

Jumat, 22 Mei 2009

AKU CINTA ALLAH...


By : Wali Band

Andaikan diriku bisa
Seperti yang lain
Yang Kau sayang
Yang Kau rindukan
Yang Kau cintai

*
Aku lemah tanpaMu aku lelah
Aku sungguh tak berdaya
Tolongku
Tolongku
Yaa Allah


Reff:
Setiap air mataku mengalir
Allah aku lemah dan tak berarti
Setiap derai tangis membasahi
Allah jangan tinggalkan aku lagi

**
Aku sayang Allah
Aku rindu Allah
Aku Cinta Allah

Selengkapnya...

Orang Lain...


Bagaimana rasanya ketika kita diberi suatu hadiah dari orang lain?
Pasti senang sekali hati ini...
Bagaimana kalau kita diberi senyum dari orang lain?
Tentram juga batin ini terasa...
Bagaimana kalau kita diberi perhatian oleh orang lain?
Serasa nyaman jiwa ini...


Tetapi...
Bagaimana yang dirasakan oleh orang lain tersebut?

Bayangkan ketika kita adalah orang lain tersebut...!
Bayangkan kita adalah si pemberi hadiah...
Bayangkan kita adalah si pemberi senyum...
Bayangkan kita adalah si pemberi perhatian...

Apa yang kita rasakan?
Pastinya perasaan senang, bercampur tentram dan nyaman di jiwa ini..
Berlipat-lipat-lipat-lipat lebih besar dan luar biasa sekali terasa...
Kepuasan di hati yang tiada tara…

So... apa yang kita tunggu?
Selagi masih ada waktu, ayuk kita jadi orang lain tersebut...!
Usahakan untuk selalu menjadi sang pemberi....!
Bukan hanya selalu menjadi sang penerima...!


Selengkapnya...

Selasa, 28 April 2009

4 Tipe Manusia...


“Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh” (John Gray)
Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.
Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini

Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada saat kesulitan terjadi.
Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.
Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.
Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.
Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.
Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.
Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya.
Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat
finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance- nya bagus sekali.
Bangun network
Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti
rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.
Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.
Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho
ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.
Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda. Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?
Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup oleh Anthony Dio Martin


Selengkapnya...

Minggu, 26 April 2009

Allah Maha Kuasa...


Allahlah pemilik segala galanya, yang dilangit maupun dibumi, bumi beserta isinya : Manusia, jin, binatang, air, tanah, udara, angin, api, dan seluruh benda yang terlihat maupun tidak terlihat adalah milik Allah. Baju yang kita pakai, harta, isteri, anak, rumah, dan segala kesenangan kita adalah milik Allah, adalah hak Allah untuk mengambil kembali apa yang telah diberikanNya dan apa yang menjadi miliknya, semua datang dari Allah karena Maha Pengasih dan PenyayangNya.
Allah yang menciptakan, Allah yang menghidupkan dan mematikan, Allah pula yang memberikan kesempatan, kesenangan kepada kita, keturunan yang lucu dan baik yang selalu tersenyum dan tertawa ketika melihat kita maka Allah pula yang mampu menarik kembali apa apa yang menjadi milikNya dan kita makhluk tak kuasa apa apa, tidak bisa menahan atau memundurkan, yang kita bisa hanyalah berdoa merendahkan diri serendah rendahnya dan mengharap seharap harapnya kepada Allah yang memiliki setiap keputusan. Makhluk tak kuasa apa apa, segala daya upaya dan rencana tak akan berjalan tanpa izin Allah SWT. Semua datang dari Allah, Allah maha kaya, maka hanya kepada Allah kita meminta dan memohon. Allah yang maha mendengar dan mengabulkan do’a. Semua ada ditangan Allah. Tiada makhluk yang sanggup mendengarkan kemudian mengabulkan atau menghadirkan atau menyelesaikan keluhan dan harapan dari sesama makhluk, makhluk punya kebutuhan dan keinginan untuk didengar dan diberi, Hanya Allah yang tak menginginkan sesuatupun dari makhluk yang tak berkurang dan bertambah kekuasaannya walupun seluruh makhluk mendurhakainya. Allah lah yang selalu memberi dan memberi, semua ikan yang ada dilaut, manusia , jin dan seluruh binatang melata yang terlihat maupun tidak terlihat rezekinya diatur oleh Allah SWT. Allah memiliki malaikat malaikat yang patuh dan tak pernah melanggar dari apa yang telah diperintahkannya, ada malaikat yang selalu memuji Allah, yang menjaga gunung, langit, mengantarkan rezeki, menyampaikan wahyu, membantu berperang dalam menegakkan kalimat Allah., mencatat amal baik dan buruk. Semua bekerja tanpa ada yang salah.

Selengkapnya...

Kamis, 23 April 2009

Who am i...???


Aku adalah teman sejatimu.
Aku adalah penolongmu yang paling hebat, Juga adalah bebanmu yang paling
berat.
Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu kedalam kegagalan.
Aku sepenuhnya tunduk pada perintahmu
Sembilan puluh persen hal yang kamu perbuat boleh kamu serahkan kepadaku dan
aku akan dapat mengerjakan secara cepat dan tepat
Aku mudah diatur, tunjukkanlah kepadaku bagaimana persisnya kamu menghendaki
sesuatu dikerjakan dan setelah beberapa kali aku akan mengerjakannya secara
otomatis.
Aku adalah hamba semua orang hebat dan sayangnya juga hamba semua orang
pecundang.
Aku bukan mesin, walaupun aku bekerja dengan presisi mesin ditambah
intelegensi manusia.
Kamu bisa menjalankan aku demi meraih keuntungan atau malah hancur, tidak
ada bedanya bagiku.
Ambillah aku, latihlah aku, bersikaplah tegas terhadapku, maka aku akan
menempatkan dunia dibawah kakimu.
Bersikap longgarlah terhadapku maka aku akan menghancurkanmu.
Siapakah aku?
Aku adalah “Kebiasaan”.
Kebiasaan-kebiasaan yang baik harus dipegang erat-erat dengan kuat dengan
komitmen yang tinggi.
Terlepas bagaimana perasaan anda saat itu, setiap keputusan yang dikuatkan
oleh kehendak anda untuk mengambil tindakan sesuai dengan komitmen anda akan
mendatangkan hasil-hasil yang mengagumkan dalam waktu yang relatif singkat.


Selengkapnya...

Senin, 20 April 2009

Rahasia Sholat Subuh...


Setiap pagi kalau kita tinggal didekat mesjid maka akan terbangun mendengar adzan subuh, yang menyuruh kita untuk melaksanakan shalat subuh. Bagi mereka yang beriman segera saja melemparkan selimut dan segera wudhu dan shalat baik di rumah masing-masing atau ke mushalla atau masjid terdekat dengan berjalan kaki.

Mungkin menjadi pertanyaan mengapa Tuhan memerintahkan kita bangun pagi dan shalat subuh?
Berbagai jawaban dari semua disiplin ilmu tentunya akan banyak dijumpai dan membedah serta memberikan jawaban akan manfaat shalat subuh itu. Dibawah akan diulas sedikit mengani manfaat shalat subuh, instruksi Allah sejak 1400 tahun yang lalu.

Dalam adzan subuh juga akan terdengar kalimat lain dibandingkan dengan kalimat-kalimat yang dikumandangkan muazin untuk waktu-waktu shalat selanjutnya. Kalimat yang terdengar berbeda dan tidak ada pada azan di lain waktu adalah “ash shalatu khairun minan naum”. Arti kalimat itu adalah shalat itu lebih baik dari pada tidur. Pernahkah kita mencoba sedikit saja menghayati kalimat “ash shalatu khairun minan naum”?

Mengapa kalimat itu justru dikumandangkan hanya pada shalat subuh, tatkala kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain. Sangat mudah bagi kita semua mengatakan bahwa shalat subuh memang baik karena menuruti perintah Allah SWT, Tuhan semesta Alam, Apapun perintahnya pasti bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tetapi disisi mana manfaat i tu? Apa supaya waktu banyak untuk mencari rezeki, tidak ketinggalan kereta atau bus karena macet? Pada waktu dulukan belum ada desak-desakan seperti sekarang semua masih lancar, untuk itu tinjauan dari sisi kesehatan kardiovaskular masih menarik untuk dicermati.

Untuk tidak berpanjang kata, maka dikemukakan data bahwa shalat subuh bermanfaat karena dapat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan kardiovaskular. Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang shahih maka dikatakan puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 12 siang. Mengapa demikian? Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah Cina:Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN). Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.

Pada tegangan saraf simpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung kepada keadaan istirahat.

Pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dinihari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sma lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur. Aneh bukan? Hal ini terjadi pada semua manusia, setiap hari
termasuk anda dan saya maupun bayi anda. Hal seperti ini disebut sebagai ritme Circardian/Ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan Tuhan kepada manusia. Kenapa begitu dan apa keuntungannya Tuhan yang berkuasa menerangkannya saat ini.

Namun apa kaitannya keterangan di atas dengan kalimat “ash shalatu khairun minan naum”? Shalat subuh lebih baik dari tidur? Secara tidak langsung hal ini dapat dirunut melalui penelitian Furgot dan Zawadsky yang pada tahun 1980 dalam penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang sedang diseledikinya (dikerok).

Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang sel-sel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu: Asetilkolin. Pada penelitian ini terjadi keanehan, dengan dikeluarkannya sel-sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin.

Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran. “Jadi itu toh yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, sesuatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti tapi tidak ketemu”.

Penelitian itu segera diikuti penelitian yang lain diseluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan/melebarkan pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro serta Murad dan disebut NO/Nitrik Oksida. Ketiga penelitian itu Furchgott dan Ignarro serta Murad mendapat hadiah NOBEL tahun 1998.

Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin dan nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak, dengan olahraga. Efek Nitrik oksida yang lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi/sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita.

Jadi kalau kita kita bangun tidur pada pagi buta dan bergerak, maka hal itu akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular. Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi bila disertai berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian kardiovaskular.

Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). Dengan exercise tubuh memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah liar dan inginnya rangkulan terus.

Demikianlah kekuasaan Allah, ciptaannya selalu dalam berpasang-pasangan, siang-malam, panas-dingin, dan NO-Kontra anti NO.

Allah, sudah sejak awal Islam datang menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan tahun. Petunjuk bagi kemaslahatan umat adalah tanda kasihNya pada hambaNya. Bukti manfaat instruksi Allah baru datang 1400 tahun kemudian. Allahu Akbar.

Mudah-mudahan mulai saat ini kita tidak lagi memandang sholat sebagai perintahNya akan tetapi memandangnya sebagai kebutuhan kita. Sehingga tidak merasa berat dan terpaksa dalam menjalankan ibadah dan selalu shalat subuh didahului dengan shalat sunnah dan kalau dapat jalan ke mesjid.

Selamat shalat subuh dengan penuh rasa syukur pada Allah akan karunia ini. Amien.

Selengkapnya...

Minggu, 19 April 2009

Alloh Mengajarkan Cinta


Pernahkah hatimu merasakan kekuatan mencintai
Kamu tersenyum meski hatimu terluka karena yakin ia milikmu,
Kamu menangis kala bahagia bersama karena yakin ia cintamu
Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka
Dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta
Pernahkah cinta memerahkan hati membutakan mata
Kepekatannya menutup mata hatimu memabukkanmu sesaat di nirwana
Dan kau tak bisa beralih dipeluk merdunya nyanyian bahagia semu
Padahal sesungguhnya hanya kehampaan yang mengisi sisi gelap hatimu
Itulah cinta karena manusia yang dibutakan nafsunya

Cinta adalah pesan agung Allah pada umat manusia
DitulisNya ketika mencipta makhluk-makhlukNYA di atas Arsy
Cinta dengan ketulusan hati mengalahkan amarah
Menuju kepatuhan pengabdian kepada Allah dan Rasulnya
Dan saat pena cinta Allah mewarnai melukis hatimu,
satu jam bersama serasa satu menit saja

Ketika engkau memiliki cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi lentera hati menerangi jalan menuju Illahi
Membawa ketundukan tulus pengabdian kepada Allah dan RasulNya
Namun saat cinta di hatimu dikendalikan dorongan nafsu manusia
Alirannya memekatkan darahmu membutakan mata hati dari kebenaran

Saat kamu merasakan agungnya cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi pembuktian pengabdian cinta tulusmu
Memelukmu dalam ibadah menuju samudra kekal kehidupan tanpa batas
Menjadi media amaliyah dan ketundukan tulus pengabdian kepada Allah
Itulah cinta yang melukis hati mewarnai kebahagiaan hakiki

Agungnya kepatuhan cinta Allah bisa ditemukan dikehidupan alam semesta
Seperti thawafnya gugusan bintang, bulan, bumi dan matahari pada sumbunya
Tak sedetikpun bergeser dari porosnya, keharmonisan berujung pada keabadian
Keharmonisan pada keabadian melalui kekasih yang mencintai
Karena Allah adalah kekasih Zat yang abadi

Cintailah kekasihmu setulusnya maka Allah akan mencintaimu
Karena Allah mengajarkan cinta tulus dan agung
Cinta yang mengalahkan Amarah menebarkan keharmonisan
Seperti ikhlas dan tulusnya cinta Rasul mengabdi pada Illahi
Itulah cinta tertinggi menuju kebahagiaan hakiki


Selengkapnya...

Sabtu, 18 April 2009

Embun di Daun Semanggi



Alkisah di sebuah istana, Putri Murasaki sedang sakit berat, karena itu Ratu Akashi pun berkenan mengunjunginya. Selama mereka berbincang-bincang, angin musim gugur bertiup, daun semanggi pun berayun-ayun, indah berkilauan diterpa matahari senja.

Tak lama Pangeran Genji datang menghampiri, ia melihat sang putri sedang bangun dan menatapi taman. Pangeran terkejut, dan bertanya, "Duhai Putri apakah engkau baik-baik saja? Senangkah engkau berbincang dengan sang Ratu?" Putri Murasaki pun tersentuh hatinya karena ucapan sang Pangeran yang penuh kasih. Ia pun membuat sebuah puisi yang menggambarkan dirinya yang tak dapat hidup lebih lama lagi, laksana embun di daun semanggi yang cepat menghilang.

Seraya memandangi pohon semanggi yang berayun-ayun, seperti akan menjatuhkan embun-embunnya, Pangeran Genji membuat balasan untuk puisi itu sambil menitikkan air matanya. Dengan tangan digenggam oleh Ratu, Putri Murasaki mengakhiri hidupnya yang singkat seperti embun menjelang fajar.

Ikhwah fillah rahimakumullah, Kisah diatas adalah sebuah Genji monogatari* dari Jepang. Sebuah kisah yang menggambarkan sosok Putri Murasaki yang usianya begitu singkat, laksana embun-embun di daun semanggi. Di dunia ini bukankah kehidupan kita pun bagaikan embun, ia menghilang ketika fajar menjelang, tidaklah mungkin untuk merubah takdir siapa yang mendahului dan siapa yang ditinggalkan, karena itu semua telah ditakdirkan oleh-Nya.

Dulu (atau sekarang masih?) kalau kita ikut ceramah di masjid-masjid, lalu ustadznya ngomong masalah kematian kadang kita ngedumel, "Nih ustadz, ceramahnya mati melulu, lha masih muda kok diingetin mati sih. Belum nikah bo!!!" Lebih-lebih lagi kalo ustadznya udah nakutin-nakutin, "Ntar kalo mati itu kasurnya tanah, temannya ulat, sendirian, gelap gulita, bla...bla...bla...," pokoknya yang serem-serem, jadi tambah gondok. Dalam hati langsung berkata, "Ih...nih ustadz, reseh banget, pake' nakut-nakutin lagi. Auk ah gelap!!!" Biasanya ustadz-ustadz yang suka ngomongin masalah kematian 'peminatnya' dikit, coba kalo tema ceramahnya tentang pernikahan, cinta, dan yang 'sebangsa' bisa melimpah ruah hingga emperan gedung :-)

Walaupun pernikahan merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW, namun dalam Islam kita juga diingatkan untuk selalu banyak-banyak mengingat kematian, karena orang yang cerdas ialah orang yang mengendalikan dirinya dan bekerja untuk kehidupan setelah kematian.

Mati itu juga bukan haknya orangtua aja kan, tapi ia bisa terjadi pada siapa saja, baik ia orangtua, yang masih muda, bahkan anak-anak kita. Ia bisa terjadi kepada orang miskin papa, pengemis yang selalu menengadahkan tangan mengharap belas kasihan, orang yang kaya raya hingga 7 turunan, presiden, raja (termasuk Raja Chatting), hingga pengangguran. Kematian bisa juga menyergap seorang Putri Murasaki, bahkan Putri-nya Ramli, si Raja Chatting :D (baca tausyiah sebelumnya, Ramli Si Raja Chatting).

Dan kematian bukanlah sesuatu yang harus kita benci, karena kematian adalah bagaikan jalan pertemuan dengan Allah, dan barang siapa yang membenci pertemuan dengan-Nya, maka Allah pun membenci pertemuan dengannya [Bukhari dan Muslim]. Kita harus selalu siap saat kematian itu menyergap kita, dan selalu mempersiapkan diri ini dalam keadaan yang diridhoi-Nya.

Menurut Said Hawwa dalam bukunya Mensucikan Jiwa, cara untuk mengingat kematian adalah dengan mengosongkah hati ini dari segala sesuatu kecuali dzikrul maut, dan caranya adalah dengan mengingat saudara-saudaranya yang telah mendahului. Bukankah orang yang paling berbahagia adalah orang yang dapat mengambil pelajaran dari orang lain? Bahkan Umar bin Abdul Aziz pernah berkata, "Tidakkah kalian melihat bahwa kalian setiap hari menyiapkan orang yang pergi dan pulang kepada Allah, kalian meletakkannya di atas tanah dan membantalkan tanah dengan meninggalkan para kekasih dan terputus segala upaya."

Dengan terus menerus menghadirkan pikiran-pikiran tersebut, mengunjungi orang-orang yang sakit dan menghadiri upacara penguburan, itu merupakan salah satu jalan dzikrul maut. Bahkan, Ar-Rabi' bin Khaitsam menggali kuburan di rumahnya dan setiap hari ia tidur di dalamnya beberapa kali untuk senantiasa mengingat kematian. Bahkan ia berkata, "Seandainya mengingat kematian berpisah dari hatiku sesaat saja, niscaya hatiku rusak."

Emang sih dunia ini diciptakan indah dalam pandangan mata. Dihiasi taman-taman bunga yang indah, anak-anak sebagai penghibur diri, istri yang cantik, suami yang ganteng, makanan yang beraneka rupa, harta, tahta, dll. Namun semua itu pada akhirnya juga akan kita tinggalkan, tak ada yang terbawa ke alam kubur kecuali hanya kain kafan untuk membungkus diri ini.

Kematian memang mestinya tak perlu menjadi sesuatu yang ditakuti, karena niscaya ia akan datang menghampiri pada waktunya nanti. Dan sesungguhnya yang terpenting adalah mempersiapkan diri ini hingga kelak kematian itu menjadi indah. Isy kariman aw mut syahidan, hidup mulia atau mati syahid, demikian pesan Sayyid Qutb!

Selamat berjuang untuk hidup secara mulia di dunia ini ya akhi wa ukhti fillah, mulia dipandangan manusia terlebih lagi mulia dipandangan Allah SWT, hingga kematian syahid menemui kita.

Wallahu a'lam bishshawab.



Selengkapnya...

Kamis, 16 April 2009

A Legend of a little sparrow...


Ketika musim kemarau baru saja mulai, seekor Burung Pipit mulai merasakan tubuhnya kepanasan, lalu mengumpat pada lingkungan yang dituduhnya tidak bersahabat.Dia lalu memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sejak dahulu menjadi habitatnya, terbang jauh ke utara yang konon kabarnya, udaranya selalu dingin dan sejuk.

Benar, pelan pelan dia merasakan kesejukan udara, makin ke utara makin sejuk, dia semakin bersemangat memacu terbangnya lebih ke utara lagi. Terbawa oleh nafsu, dia tak merasakan sayapnya yang mulai tertempel salju, makin lama makin tebal, dan akhirnya dia jatuh ke tanah karena tubuhnya terbungkus salju.Sampai ke tanah, salju yang menempel di sayapnya justru bertambah tebal. Si Burung pipit tak mampu berbuat apa apa, menyangka bahwa riwayatnya telah tamat.

Dia merintih menyesali nasibnya. Mendengar suara rintihan, seekor Kerbau yang kebetulan lewat datang menghampirinya. Namun si Burung kecewa mengapa yang datang hanya seekor Kerbau, dia menghardik si Kerbau agar menjauh dan mengatakan bahwa makhluk yang tolol tak mungkin mampu berbuat sesuatu untuk menolongnya.

Si Kerbau tidak banyak bicara, dia hanya berdiri, kemudian kencing tepat diatas burung tersebut. Si Burung Pipit semakin marah dan memaki maki si Kerbau. Lagi-lagi Si kerbau tidak bicara, dia maju satu langkah lagi, dan mengeluarkan kotoran ke atas tubuh si burung.Seketika itu si Burung tidak dapat bicara karena tertimbun kotoran kerbau. Si Burung mengira lagi bahwa mati tak bisa bernapas.Namun perlahan lahan, dia merasakan kehangatan, salju yang membeku pada bulunya pelan pelan meleleh oleh hangatnya tahi kerbau, dia dapat bernapas lega dan melihat kembali langit yang cerah. Si Burung Pipit berteriak kegirangan, bernyanyi keras sepuas puasnya-nya.

Mendengar ada suara burung bernyanyi, seekor anak kucing menghampiri sumber suara, mengulurkan tangannya, mengais tubuh si burung dan kemudian menimang nimang, menjilati, mengelus dan membersihkan sisa-sisa salju yang masih menempel pada bulu si burung.

Begitu bulunya bersih, Si Burung bernyanyi dan menari kegirangan, dia mengira telah mendapatkan teman yang ramah dan baik hati.Namun apa yang terjadi kemudian, seketika itu juga dunia terasa gelap gulita bagi si Burung, dan tamatlah riwayat si Burung Pipit ditelan oleh si Kucing.

Dari kisah ini, banyak pesan moral yang dapat dipakai sebagaipelajaran:

1. Halaman tetangga yang nampak lebih hijau, belum tentu cocok buat kita.
2. Baik dan buruknya penampilan, jangan dipakai sebagai satu satunya ukuran.
3. Apa yang pada mulanya terasa pahit dan tidak enak, kadang kadang bisa berbalik membawa hikmah yang menyenangkan, dan demikian pula sebaliknya.
4. Ketika kita baru saja mendapatkan kenikmatan, jangan lupa danjangan terburu nafsu, agar tidak kebablasan.
5. Waspadalah terhadap Orang yang memberikan janji yang berlebihan



Selengkapnya...

Cinta


Mencintai dicintai fitrah manusia
Setiap insan di dunia akan merasakannya
Indah ceria kadang merana itulah rasa cinta

Berlindunglah pada Alloh dari cinta palsu
Melalaikan manusia hingga berpaling dari-Nya
Menipu daya dan melenakan sadarilah wahai kawan

Cinta adalah karunia-Nya bila dijaga dengan sempurna
Resah menimpa gundah menjelma jika cinta tak dipelihara

Cinta pada Alloh cinta yang hakiki
Cinta pada Alloh cinta yang sejati
Bersihkan diri gapailah cinta Cinta Ilahi

Berlindunglah pada Alloh dari cinta palsu
Melalaikan manusia hingga berpaling darinya
Menipu daya dan melenakan sadarilah wahai kawan

Utamakanlah cintapadanya terjagalah amalan kita
Binalah slalu cinta Ilahi hidup kita kan bahagia

Cinta pada Alloh cinta yang hakiki
Cinta pada Alloh cinta yang sejati
Bersihkan diri gapailah cinta Cinta Ilahi




Selengkapnya...

Senin, 05 Januari 2009

Enam Pertanyaan


Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. ..
Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan.. ..
Pertama...

"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini....???"

Murid-muridnya ada yang menjawab.... "orang tua", "guru", "teman", dan "kerabatnya" ..
Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar...
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "kematian".. ...
Sebab kematian adalah PASTI adanya....

Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua...
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab..." negara Cina", "bulan", "matahari", dan "bintang-bintang"
Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar...
Tapi yang paling benar adalah "masa lalu"...
Siapa pun kita... bagaimana pun kita...dan betapa kayanya kita...
tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu...
Sebab itu kita harus menjaga hari ini... dan hari-hari yang akan datang..

Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga....
"Apa yang paling besar di dunia ini...???"
Murid-muridnya ada yang menjawab"gunung" , "bumi", dan "matahari".. ..
Semua jawaban itu benar kata Sang Guru ...
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu"...
Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya...
Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi ...
Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini... jangan sampai nafsu membawa kita
ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat)...

Pertanyaan keempat adalah...
"Apa yang paling berat di dunia ini...???"
Di antara muridnya ada yang menjawab..." baja", "besi", dan "gajah"...
"Semua jawaban hampir benar...", kata Sang Guru ..
tapi yang paling berat adalah "memegang amanah"...

Pertanyaan yang kelima adalah... "Apa yang paling ringan di dunia ini...???"
Ada yang menjawab "kapas", "angin", "debu", dan "daun-daunan" ...
"Semua itu benar...", kata Sang Guru...
tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "meninggalkan ibadah"...

Lalu pertanyaan keenam adalah...
"Apakah yang paling tajam di dunia ini...???"
Murid-muridnya menjawab dengan serentak... "PEDANG...!! !"
"(hampir) Benar...", kata Sang Guru
tetapi yang paling tajam adalah "lidah manusia"...
Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati... dan
melukai perasaan saudaranya sendiri...

Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN...
senantiasa belajar dari MASA LALU...
dan tidak memperturutkan NAFSU...???
Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun...
dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH....
serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita...???

sumber: anonim



Selengkapnya...

Di Akah Nikah Ku



Pagi itu saya segera menuju ke pelaminan. Saking gugupnya sampai saya tidak tahu tepatnya jam berapa dan hari apa saat itu, yang pasti itu adalah hari pernikahan saya. Tampak teman-teman ngaji saya sudah berkumpul untuk menyaksikan akad nikahku. Hadir pula teman-teman pemuda dari daerah tinggalku yang menyaksikan prosesi di hari itu.


Di pelaminan sudah ada sosok seorang perempuan, saya menduga itulah calon istriku. Tetapi ternyata bukan, perempuan itu langsung bergegas pergi. Tak lama kemudian penghulu memanggil calon mempelai perempuan. Setelah keluar dan mendekat ke pelaminan, saya terperanjat dan bingung karena ternyata mempelai perempuan tersebut sama sekali belum saya kenal dan wajahnya sangat asing sekali bagi saya.

Saya hampir-hampir tak percaya atas kejadian itu, aneh sekali kearena saya sama sekali belum mengenal dan bertemu dengan calon istri saya. Belum habis rasa tidak percaya saya, sang penghulu langsung menanyakan kesediaan saya untuk mengucapkan akad nikah. Semakin bingung dan galau hati dan pikiran ini. Ada keinginan kuat untuk berontak menolaknya, tapi di sisi lain sama kuatnya juga perasaan untuk mempertahankannya.

Di lain pihak, teman-teman pemuda dari tempat tinggalku berteriak-teriak agar saya membatalkan prosesi akad nikah tersebut. Semakin bingung saja hati ini, sampai saya minta waktu sebentar kepada penghulu untuk meminta pendapat kepada kerabat dekat saya. Anehnya juga waktu itu tidak ada satupun anggita keluarga saya yang hadir. Murobbi sayapun tidak hadir. Jadi terpaksa saya menghubungi beliau via phone.

Saya dan teman saya mencoba menghubungi nomor HP sang murobbi saya. Mula-mula sulit sekali menghubungi nomor beliau karena sinyal yang kurang kuat, tetapi alhamdulillah akhirnya bisa terhubung juga. Apa yang dikatakan murobbi saya pertama kali di telephone? Katanya, "Bagaimana akhi? Cantik tidak mempelai perempuannya? Cocok tidak? lancar tidak akad nikahnya?".

Wah semakin aneh lagi kejadian ini, ternyata murobbi saya sendiri juga belum tahu sama sekali calon istri saya. Jawab saya, "Bukan masalah cantik dan cocoknya pak, tapi wajah itu benar-benar asing bagi saya pak. Saya belum pernah sekalipun melihat wajah itu sebelumnya". Sempat saya tanyakan, kenapa calon istri saya bukan dengan perempuan-perempuan yang selama ini saya kenal saja. Dan bagaimana kalau saya membatalkan akad nikah saya ini?

Tetapi murobbi saya menjelaskan dengan bijak, "Bahwa semua orang itu mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan antum harus pahami itu akhi. Antum harus bisa menerima dia apa adanya, sebagaimana harapan antum agar istri antum kelak bisa menerima antum apa adanya juga. Dan yakinlah pasti ada hikmah di setiap kejadian. lagian juga antum ga' ganteng-gentang amat kok, hehe... Tapi semua keputusan ada ditangan antum akhi. Kita selalu bisa memilih, tetapi kita tidak bisa memilih resiko dari pilkihan kita itu".

Saya tutup telephone saya dengan perasaan yang masih agak galau sembari beranjak ke pelaminan lagi. Di pelaminan untuk ke dua kalinya penghulu bertanya kepada saya, "Bagaimana akhi, sudah ada keputusan..?". Sejenak, saya berfikir untuk menganulir keputusan saya. Di saat itu calon istri saya berkata dengan lembut dan dengan senyum yang sungguh sejuk dan teduh, "Bagaimana akhi, masih bingung memutuskan? Kalaupun masih bingung jawabanya bisa ditunda sampai sepekan tidak apa-apa kok. Saya siap menunggu dan siap dengan apapun keputusan akhi".

Sungguh, nampak kata-katanya ihklas sekali dan menggetarkan jiwa. Senyumnya membuat hati ini tentram dan rasa gundah ini sirna dengan sekejap. Jawabku dengan tersenyum, "Tidak calon istriku, saya sudah mempunyai jawabannya...".

belum sempat bibir ini berucap, tersentak saya sembari terbuakanya kedua mata saya. Ternyata ini hanya sebuah mimpi.... Mimpi yang sangat aneh sekali. Mimpi yang seumur-umur baru sekali ini saya mengalaminya.

Ya Alloh, mudah-mudahan mimpi ini ada hikmahnya ya Alloh...
Mudah-mudahan hamba-Mu ini bisa memetik pelajaran dari setiap kejadian..
Hanya dari-Mu segala sesuatu akan datang...
Dan hanya kepada-Mu segala sesuatu akan kembali...

Selengkapnya...

Minggu, 04 Januari 2009



Sesuatu...

Aku mendamba sesuatu
Tapi aku tak mempunyai sesuatu
Aku impikan sesuatu
Tapi aku tak berdaya atas sesuatu

Aku terpesona akan sesuatu
Tapi aku tak layak atas sesuatu
Aku terpikat sesuatu
Tapi aku tak pantas atas sesuatu

Duhai sesuatu...
Apakah kamu akan datang padaku?
Wahai sesuatu...
Ataukah kamu akan meninggalkanku?

Ya Alloh...
Jagalah hamba-Mu ini dari sesuatu yang buruk
Ya Robb...
Berilah hamba-Mu ini untuk sesuatu yang baik

Hanya dari-Mu segala sesuatu akan datang
Dan hanya kepada-Mu segala sesuatu akan kembali Selengkapnya...